Kisah Maryam dalam al-Qur’an; Pendekatan Pragmatik

Fathurrosyid, Fathurrosyid (2017) Kisah Maryam dalam al-Qur’an; Pendekatan Pragmatik. Doctoral thesis, Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya.

[thumbnail of Cover Depan dan Dalam.pdf] Text
Cover Depan dan Dalam.pdf - Published Version

Download (49kB)
[thumbnail of BAB I Pasca I.pdf] Text
BAB I Pasca I.pdf - Published Version

Download (315kB)

Abstract

Kisah Maryam dalam al-Qur’ān merupakan salah-satu kisah yang menarik
dikaji dengan pendekatan pragmatik. Hal ini disebabkan Maryam satu-satunya
figur publik dari kalangan perempuan yang disebut-sebut secara eksplisit
namanya dalam al-Qur’a>n, bahkan kebesaran namanya terdokumentasikan
menjadi nama suatu surat tertentu, yaitu ‛Surat Maryam‛. Kecuali itu, kisah
tersebut termasuk kisah yang kaya dengan nuansa konteks. Sementara posisi
ilmu pragmatik sendiri merupakan disiplin keilmuan yang mengkaji relasi satuan
bahasa antara konteks linguistik dan konteks non-linguistik.
Penelitian ini hendak mengungkap tiga persoalan penting; Pertama, apa
saja unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik kisah Maryam dalam al-Qur’a>n?. Kedua,
bagaimana eksplorasi pemahaman kisah Maryam dalam al-Qur’a>n perspektif
pragmatik?. Ketiga, apa saja pesan-pesan kegamaan kisah Maryam yang terdapat
dalam al-Qur’a>n perspektif pragmatik?.
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, penelitian ini mengkaji 22
ayat kisah Maryam dalam al-Qur’a>n yang tesebar di empat surat, yaitu QS
Maryam [19], QS A<li ‘Imra>n [03], QS al-Anbiya>’ [21] dan QS al-Tah}ri>m [66].
Data-data yang diperoleh dari kajian pustaka tersebut dikaji secara interpretatif
dengan menggunakan pendekatan ilmu pragmatik yang dianalisis dengan
menggunakan analisis kebahasaan dan wacana kritis.
Penelitian ini menghasilkan kesimpulan; Pertama, unsur intrinsik kisah
Maryam meliputi; tema, plot, penokohan, setting dan gaya bahasa, sementara
unsur ekstrinsiknya berupa kondisi sosial-geografis Mekkah dan Madinah.
Kedua, pragmatika kisah Maryam, yaitu orientasi appropriateness in meaning
dalam kategori perubahan realitas Makki>-Madani>. Kalimat huwa ‘alayya hayyin
dan wa ka>na amran maqd}i>yyan dalam QS Maryam [19]: 20-21 yang berbentuk
peringatan (al-indha>r) pada fase Mekkah mengalami perubahan redaksi berbentuk
ajaran (al-risa>lah) pada fase Madinah berupa kalimat yakhluqu ma> yasha>’ dan
idha> qad}a> amran dalam QS A<li ‘Imra>n [03]: 47. Kecuali itu, terdapat pula
orientasi appropriateness in form dalam kategori bentuk teks. Penambahan
redaksi wa lam aku baghi>yyan pada akhir QS Maryam [19]: 20 yang turun pada
fase Mekkah menghasilkan gaya bahasa sajak, sedangkan akhir QS Maryam [19]:
21 yang juga turun pada fase Mekkah berupa ayat wa ka>na amran maqd}i>yyan
yang bergaya i>ja>z, ternyata mengalami perubahan redaksi menjadi gaya it}na>b
pada QS A<li ‘Imra>n: 47 yang turun di fase Madinah dengan redaksi idha> qad}a>
amran fa innama> yaqu>lu lahu> kun fayaku>n. Ketiga, pesan keagamaan berupa
psikologi kepribadian introvet dalam QS Maryam [19]: 22-24, etika tawakal
dalm QS Maryam [19]: 25, asistensi dan penitipan anak dalam QS A<li ’Imra>n
[03]; 37 dan consep single parent pada QS A<li ’Imra>n [03]; 36

Item Type: Thesis (Doctoral)
Subjects: C Auxiliary Sciences of History > CT Biography
P Language and Literature > PI Oriental languages and literatures
Depositing User: Unnamed user with email repo@instika.ac.id
Date Deposited: 15 Jun 2021 05:43
Last Modified: 15 Jun 2021 05:43
URI: http://repository.instika.ac.id/id/eprint/175

Actions (login required)

View Item
View Item